1.
Pengertian
Kewirausahaan
Secara
etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata “wira”
memiliki makna berani, utama, atau perkasa sedangkan kata “usaha” memiliki makna
kegiatan yang mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai tujuan.
Secara terminologis, wirausaha merupakan
kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang untuk mencapai
tujuan sesuai dengan yang diidealkan.
Kewirausahaan
sebagai etika ekonomi modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas)
ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan
sebagai resep yang bertindak untuk menumbuhkembangkan sistem perekonomian
(bisnis) yang modern.
Kewirausahaan
adalah padanan kata dari entrepreneurship
dalam Bahasa Inggris, unternehmer dalam
Bahasa Jerman, ondernemen dalam Bahasa
Belanda. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berawal dari Bahasa Prancis yaitu “entreprende” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini diperkenalkan oleh Richard Catillon pada tahun 1755. Istilah ini
semakin terkenal setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say pada tahun 1803
untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu merubah sumber daya ekonomis yang
memiliki tingkat produktivitas rendah menjadi tingkat produktivitas tinggi
serta menghasilkan lebih banyak.
2. Pendekatan
dan Teori Kewirausahaan
Berhubungan dengan kewirausahaan,
terdapat 2 (dua) pendekatan. Berikut merupakan pendekatan kewirausahaan.
a. Pendekatan Makro
Pendekatan makro meliputi
faktor-faktor yang mempengaruhi sukses atau tidaknya kewirausahaan. Faktor tersebut
umumnya merupakan kondisi eksternal yang berada diluar kendali seorang
pengusaha. Berikut merupakan 2 (tiga) aliran pada pendekatan makro.
1) Aliran
pemikiran lingkungan, yaitu berkaitan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi
gaya hidup pengusaha.
2) Aliran
pemikiran finansial/capital, yaitu berkaitan dengan proses pencarian capital/modal.
Keputusan finansial terjadi pada setiap daur hidup perusahaan.
3) Aliran
pemikiran displacement, yaitu
berkaitan dengan individu yang dipandang tudak akan mendirikan usaha kecuali
individu tersebut dihambat untuk melakukan aktvitas lain.
b. Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro mengevaluasi
faktor-faktor spesifik pada kewirausahaan. Pendekatan mikro berfokus pada
sesuatu dengan memandang dari dalam ke luar. Terdapat 3 (tiga) aliran pemikiran
pada pendekatan ekonomi mikro sebagai berikut.
1) Aliran
pemikiran trait entrepreneur,
memiliki ciri-ciri umum dari pengusaha sukses yaitu kreatif, rasa percaya diri
tinggi, keinginan untuk maju dan berani menempuh resiko.
2) Aliran
pemikiran peluang usaha, berfokus pada aspek peluang dari pengembangan suatu
usaha.
3) Aliran
pemikiran formulasi strategis, berpendapat bahwa proses perencanaan merupakan
bagian terpenting dalam pengembangan suatu usaha.
Teori kewirausahaan dapat
dikelompokan menjadi 2 (dua) tema yaitu mengutamakan peluang usaha dan
mengutamakan tanggapan pihak lain atas peluang tersebut. Berikut merupakan
teori-teori kewirausahaan diantaranya yang dapat dicatat.
1) Teori
Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pengusaha
akan muncul dan berkembang jika terdapat peluang ekonomi, maka dalam
mengembangkan usaha terdapat beberapa tindakan, yaitu;
a) Secara
sengaja menciptakan peluang ekonomi
b) Menyebarluaskan
informasi tentang peluang ekonomi
c) Menawarkan
insentif agar orang mau menanggung resiko
d) Menjadi
inovator dan membangun organisasi
Tokoh pada aliran ini antara lain
Cantilon, Schumpter, Leibenstein dan Broehl. Perkembangan kewirausahaan dapat ditelusuri
mulai dari pendekatan classical, neoclassical, dan Austrian market process (AMP).
a. Classical,
pendekatan ini menekankan pentingnya ketidakpastian dan resiko.
b. Neoclassical,
pendekatan ini merupakan respon kelemahan pendekatan classical yang mengasumsikan adanya keseimbangan
c. Austrian market process,
pendekatan ini menekankan pada aktivitas manusia dan memberikan kerangka konseptual
yang lebih kaya mengenai kewirausahaan
2) Teori
Sosial
Teori ini menyatakan bahwa warisan
sosial merupakan salah satu penentu utama dalam kewirausahaan. Oleh karena itu
dalam mengembangkan usaha suatu masyarakat tertentu harus dipertimbangkan
ketimpangan-ketimpangan sosial yang mempengaruhi serta harus melakukan
rekayasa-rekayasa sosial untuk meluruskannya.
3) Teori
Psikologi
Teori ini menyatakan bahwa suksesnya
seorang pengusaha tidak tergantung pada keadaan lingkungan, tetapi pada faktor
kepribadian. Pada dasarnya teori psikologi tentang kewirausahaan mencoba dua
pertanyaan yaitu:
a) Adakah
karakteristik perorangan yang membedakan pengusaha dan orang yang bukan
pengusaha?
b) Adakah
karakteristik perseorangan yang membedakan pengusaha yang berhasil dan yang
kurang berhasil?
4) Teori
Perilaku
Teori
ini menyatakan bahwa prilaku seorang pengusaha adalah hasil dari sebuah kerja
yang berlandasakan pada konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian
seseorang atau berdasarkan intuisi.
Sumber :