Minggu, 22 Maret 2020

KEWIRAUSAHAAN

1.             Pengertian Kewirausahaan
Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata “wira” memiliki makna berani, utama, atau perkasa sedangkan kata “usaha” memiliki makna kegiatan yang mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai tujuan. Secara terminologis, wirausaha  merupakan kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diidealkan.
Kewirausahaan sebagai etika ekonomi modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai resep yang bertindak untuk menumbuhkembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam Bahasa Inggris, unternehmer dalam Bahasa Jerman, ondernemen dalam Bahasa Belanda. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari Bahasa Prancis yaitu “entreprende” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan oleh Richard Catillon pada tahun 1755. Istilah ini semakin terkenal setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say pada tahun 1803 untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu merubah sumber daya ekonomis yang memiliki tingkat produktivitas rendah menjadi tingkat produktivitas tinggi serta menghasilkan lebih banyak.

2.           Pendekatan dan Teori Kewirausahaan
Berhubungan dengan kewirausahaan, terdapat 2 (dua) pendekatan. Berikut merupakan pendekatan kewirausahaan.
a.            Pendekatan Makro
Pendekatan makro meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi sukses atau tidaknya kewirausahaan. Faktor tersebut umumnya merupakan kondisi eksternal yang berada diluar kendali seorang pengusaha. Berikut merupakan 2 (tiga) aliran pada pendekatan makro.
1)    Aliran pemikiran lingkungan, yaitu berkaitan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi gaya hidup pengusaha.
2)   Aliran pemikiran finansial/capital, yaitu berkaitan dengan proses pencarian capital/modal. Keputusan finansial terjadi pada setiap daur hidup perusahaan.
3)   Aliran pemikiran displacement, yaitu berkaitan dengan individu yang dipandang tudak akan mendirikan usaha kecuali individu tersebut dihambat untuk melakukan aktvitas lain.
b.           Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro mengevaluasi faktor-faktor spesifik pada kewirausahaan. Pendekatan mikro berfokus pada sesuatu dengan memandang dari dalam ke luar. Terdapat 3 (tiga) aliran pemikiran pada pendekatan ekonomi mikro sebagai berikut.
1) Aliran pemikiran trait entrepreneur, memiliki ciri-ciri umum dari pengusaha sukses yaitu kreatif, rasa percaya diri tinggi, keinginan untuk maju dan berani menempuh resiko.
2) Aliran pemikiran peluang usaha, berfokus pada aspek peluang dari pengembangan suatu usaha.
3) Aliran pemikiran formulasi strategis, berpendapat bahwa proses perencanaan merupakan bagian terpenting dalam pengembangan suatu usaha.
Teori kewirausahaan dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) tema yaitu mengutamakan peluang usaha dan mengutamakan tanggapan pihak lain atas peluang tersebut. Berikut merupakan teori-teori kewirausahaan diantaranya yang dapat dicatat.
1)   Teori Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pengusaha akan muncul dan berkembang jika terdapat peluang ekonomi, maka dalam mengembangkan usaha terdapat beberapa tindakan, yaitu;
a)      Secara sengaja menciptakan peluang ekonomi
b)      Menyebarluaskan informasi tentang peluang ekonomi
c)      Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko
d)      Menjadi inovator dan membangun organisasi
Tokoh pada aliran ini antara lain Cantilon, Schumpter, Leibenstein dan Broehl. Perkembangan kewirausahaan dapat ditelusuri mulai dari pendekatan classical, neoclassical, dan Austrian market process (AMP).
a.     Classical, pendekatan ini menekankan pentingnya ketidakpastian dan resiko.
b.   Neoclassical, pendekatan ini merupakan respon kelemahan pendekatan classical yang mengasumsikan adanya keseimbangan
c. Austrian market process, pendekatan ini menekankan pada aktivitas manusia dan memberikan kerangka konseptual yang lebih kaya mengenai kewirausahaan
2)   Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa warisan sosial merupakan salah satu penentu utama dalam kewirausahaan. Oleh karena itu dalam mengembangkan usaha suatu masyarakat tertentu harus dipertimbangkan ketimpangan-ketimpangan sosial yang mempengaruhi serta harus melakukan rekayasa-rekayasa sosial untuk meluruskannya.
3)   Teori Psikologi
Teori ini menyatakan bahwa suksesnya seorang pengusaha tidak tergantung pada keadaan lingkungan, tetapi pada faktor kepribadian. Pada dasarnya teori psikologi tentang kewirausahaan mencoba dua pertanyaan yaitu:
a)   Adakah karakteristik perorangan yang membedakan pengusaha dan orang yang bukan pengusaha?
b)    Adakah karakteristik perseorangan yang membedakan pengusaha yang berhasil dan yang kurang berhasil?
4)   Teori Perilaku
Teori ini menyatakan bahwa prilaku seorang pengusaha adalah hasil dari sebuah kerja yang berlandasakan pada konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.

                                                                                     









Sumber :