Rabu, 27 Mei 2020

UNDANG-UNDANG (UU) NO. 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH




Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM adalah suatu bentuk usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang biasanya bergerak dalam ruang lingkup kegiatan perdagangan yang memiliki ciri atau karakteristik berbeda-beda. Berikut merupakan pengertian dari masing-masing UMKM dan kriterianya.
1.      Usaha Mikro
Usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif  yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.
Usaha yang termasuk usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50 juta dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya paling banyak Rp 300 juta.
2.      Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri snediri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.
Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp 50 juta dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500 juta. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya antara Rp 300 juta sampai paling banyak Rp 2,5 miliar.
3.      Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung  terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayaan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemiliki usaha mencapai lebih dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp 25 miliar hingga Rp 50 miliar.
Sementara itu, batasan pengertian UMKM yang ditetapkan BPS berdasarkan jumlah tenaga kerja untuk usaha kecil berjumlah 19 orang, sementara usaha menengah berkisar antara 20 sampai 99 orang. Batasan pengertian UMKM tersebut sesuai dengan definisi UMKM yang diberlakukan oleh Asian Development Bank (ADB).

Sumber:
Lestari, Kurnia Cahya dan Arni Muarifah Amri. 2020. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (BESERTA CONTOH PENERAPAN APLIKASI SIA SEDERHANA DALAM UMKM). Yogyakarta: Deepublish.
Suryana, Achmad. 2018. Pengembangan Kewirausahaan untuk Pemberdayaan UKM Daerah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.


SUKA DUKA SELAMA PANDEMI COVID-19



Terhitung sejak pertengahan bulan Maret, kampusku mulai diliburkan selama beberapa. Aku yang pada dasarnya merupakan anak kosan mulai mempersiapkan kepulanganku ke rumah. Karena aku pikir, “untuk apa aku dikosan selama libur kuliah” dan juga ini adalah kesempatan untukku bertemu keluargaku. Akhirnya aku pulang bersama temanku menggunakan motor. Aku hanya membawa sedikit barang yang aku pikir sangat aku butuhkan selama di rumah karena hanya libur selama dua minggu.
Namun, kian hari kasus Covid-19 semakin bertambah. Pembuatan kartu rencana pembelajaran pun menjadi online. Orang-orang disekitar mulai cemas akan bahaya pandemi ini. Masker dan handsanitizer menjadi langka. Jika pun ada, harganya berubah menjadi berlipat-lipat dari harga awal. Di daerahku orang-orang mulai berbelanja kebutuhan pokok untuk disimpan beberapa hari.
Setelah setelah beberapa hari, akhirnya kampusku memutuskan memperpanjang hari libur. Pembelajaran pun dilakukan secara online. Selama pembelajaran online, begitu banyak tugas yang aku terima. Lebih banyak dari kuliah biasanya. Aku pun mulai lelah, aku rindu sekali pergi ke kampus, berdandan sebelum bepergian tanpa menggunakan masker, bertemu teman-teman, dan bepergian ke tempat ramai tanpa rasa takut.
Hari demi hari dilewati, ibuku yang bekerja pada perusahaan BUMN selama seminggu mendapatkan jatah WFH selama 2 hari. Ayahku yang memiliki toko sembako hanya membuka tokonya dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Kotaku adalah kota kecil dan saat itu kasus Covid-19 hanya ada beberapa hingga akhirnya suatu instansi pemerintahan mengatakan terdapat anggotanya yang positif terjangkit dan kemungkinan menularkan kepada anggota yang lain.
Ketika berita itu muncul, orang-orang semakin panik. Dalam seminggu, mungkin 3 kali rumah-rumah disemprot desinfektan. Orang-orang diwajibkan memakai masker, yang tidak pakai masker akan dikenakan sanksi. Beberapa daerah dinyatakan rawan dan sebaiknya dihindari. Sulit sekali dan memang agak khawatir jika bertemu orang-orang.
Bulan Ramadhan pun tiba, masjid-masjid disekitar rumahku masih mengadakan shalat tarawih bersama tetapi membagi waktu shalatnya. Selepas shalat isya hingga jam 8 itu adalah bagian lelaki dan jam 8 hingga jam 9 adalah bagian perempuan. Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda. Tidak ada buka bersama teman-teman dan tidak ada ngabuburit yang biasanya menjadi hal yang sangat wajar terjadi di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan pun telah usai, saatnya merayakan Hari Idul Fitri. Hari tersebut seharusnya hari yang sangat menyenangkan karna biasanya setiap anggota keluarga berkumpul dan saling mengunjungi rumah saudara atau anggota keluarga yang lain. Tapi Hari Idul Fitri ini sangatlah berbeda, jangankan pergi berkunjung ke rumah nenek, kakakku saja yang bekerja di Jakarta tak bisa pulang. Akhirnya keluargaku bersilaturahmi secara online melalui video call.
Namun, dibalik semua ini aku menjadi lebih dekat dengan keluargaku walau tak bertemu kakakku. Memiliki lebih banyak waktu luang yang biasanya aku gunakan untuk memanjakan diriku sendiri ketika sudah lelah dengan tugas-tugas menumpuk yang ku kerjakan. Hal yang paling aku suka ketika menggunakan waktu luang adalah melakukan perawatan diri atau yang biasa dibilang skincare-an, menonton film atau drama yang inginku tonton, mendengarkan musik, bermain dengan adik kecilku, dan membersihkan rumah. Selain itu, aku juga bisa menggunakan waktu luangku untuk menambah wawasan dan keahlianku seperti belajar Bahasa Inggris dan menonton tutorial makeup (hahaha, itu termasuk menambah keahlian bukan).
Yang terpenting saat ini adalah selalu menjaga kebersihan, selalu memakai masker jika bepergian, sebaiknya tidak bepergian jika tidak mendesak, dan hindari berkumpul dengan orang-orang. #dirumahaja


ETIKA BISNIS



   1  Kode Etik dalam Berbisnis
Suatu hal yang sering kali sulit dilakukan oleh seorang professional dalam bisnis adalah menyeimbangkan antara idealism profesi dan tuntutan para pengusaha yang sering mengesampingkan norma-norma etika demi tercapainya tujuan bisnis pada umumnya, yaitu keuntungan. Kode etik dalam berbisnis mengupayakan untuk mencegah terjadinya benturan-benturan kepentingan yang akan merugikan beberapa pihak, walaupun masih dalam bentuk himbauan. Pelanggaran kode etik belum mempunyai sanksi yang dapat dilaksanakan. Hanya dengan kesadaran para pelaku bisnis, kode etik akan ditaati bersama sehingga hal tersebut justru akan dapat melindungi bisnis yang dikelolanya.

   2  Sifat-Sifat Etika
Pada dasarnya etika dapat dibagi menjadi dua yaitu etika umum dan etika khusus. Berikut ini merupakan penjelasan kedua etika tersebut.
a.       Etika umum adalah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.
b.      Etika khusus adalah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olahraga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah akan lahir etika bisnis dan etika profesi. Etika khusus dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Etika individual adalah etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial adalah etika yang membahas tentang kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat pada umumnya.

   3  Kode Etik dalam Pertemuan dengan Klien, Supplier, dan Karyawan
Terdapat beberapa kode etik dalam pertemuan dengan klien, supplier dan karyawan. Berikut merupakan kode etik dalam pertemuan dengan klien.
a.         Datang lebih dulu
b.         Gunakan panggilan yang sopan
c.         Jangan ragu mengucapkan terimakasih
d.         Hindari memotong pembicaraan
e.         Tunjukkan profesionalitas
Selanjutnya adalah kode etik dalam pertemuan dengan supplier. Berikut merupakan kode etiknya.
a.         Saling menghormati
b.         Mencari keadilan dan kejujuran dalam semua aktivitas
c.         Memastikan bahwa aktivitas perusahaan bebas dari penggunaan kekerasan dan proses peradilan yang tidak perlu
d.         Memupuk stabilitas hubungan jangka panjang dengan supplier dengan imbalan nilai, kualitas, daya saing, dan keandalan
e.      Berbagi informasi dengan para supplier dan mengintegrasikannya dalam proses perencanaan
f.       Membayar tepat waktu kepada supplier dan sesuai dengan kesepakatan dagang
g.     Mencari, mendorong, dan memilih supplier yang mempraktikan penghormatan terhadap martabat manusia dalam pekerjaannya.
Setelah mengetahui kode etik bertemu klien dan supplier, selanjutnya adalah kode etik bertemu dengan karyawan. Berikut merupakan kode etik bertemu dengan karyawan.
a.       Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi,dan tujuan perusahaan
b.      Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kerja
c.       Saling menghormati
d.      Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan
e.       Memegang amanah atau tanggung jawab dan kejujuran
f.        Menanamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan



Sumber:
Wahjono, Sentot Imam, Anna marina, Siti Maro’ah, dan Widayat. 2018. PENGANTAR BISNIS Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Safrida dan Dewi Andayani. 2016. Aqidah dan Etika dalam Biologi. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.

JIWA KEPEMIMPINAN, MEMILIKI DEDIKASI KETEKUNAN, DAYA NALAR, DAN BERPIKIR TERBUKA




   1  Mengetahui Jiwa Kepemimpinan dalam Tim Kerja yang Efektif
Salah satu ciri professional unggul yang beretos kerja terbaik dan mulia adalah memiliki jiwa kepemimpinan tinggi atau leadership. Kepemimpinan adalah kemampuan memanfaatkan kekuatan terpendam orang lain, melepas semangat pemberdayaan, dan menarik keterlibatan aktif orang lain bekerja sama dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini merupakan beberapa aspek penting dari seorang pemimpin efektif dan inovatif yang mampu menjadikannya sumber inspirasi dan mampu membangkitkan potensi anggota tim yang dipimpinnya.
a.       Memiliki visi dan misi ke depan yang jelas
b.      Terbuka terhadap hal-hal baru dan perubahan
c.       Selalu bersemangat positif
d.      Siap menghadapi tantangan dan peluang
e.       Menjadi teladan dalam sikap, perilaku, dan tindakan
f.        Menjadi sumber inspirasi bagi anggotanya
g.      Memotivasi dan memberdayakan anggota timnya
h.      Memosisikan diri sebagai pelatih atau coach
i.        Berorientasi pada hasil, bukan pada tugas
j.        Menjadi model bagi timnya
k.      Memberi penghargaan pada prestasi
l.        Menjadikan anggota timnya merasa memiliki peran penting
m.    Menunjukan komunikasi yang jelas dan positif
n.      Mempunyai empati, kepedulian, dan perhatian
o.      Mendukung kolaborasi atau kerja sama, bukan kompetisi

   2  Memiliki Dedikasi, Ketekunan dan Daya Nalar dalam Peran Anggota Tim
Dedikasi merupakan keterpanggilan, bukan lagi kewajiban melainkan kebutuhan. Dedikasi adalah cara seseorang membuktikan cintanya. Semakin kuat jiwa pengabdiannya, semakin kualah kebahagiaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dedikasi adalah cara dirinya mengabdi dan memberikan seluruh perhatian pada amanah yang telah diterimanya.
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan yang sangat diidam-idamkan. Ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang dan mengetahui apa yang dilakukan adalah benar. Ketekunan sering juga digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan dan kesalahan yang dialaminya. Ketekunan juga dapat dipahami sebagai bentuk keuletan kerja.
Daya nalar (sense making) menitikberatkan persoalannya pada daya kreasi dan penggunaan informasi untuk mengubah atau mengembangkan bisnis maupun organisasi. Daya nalar memainkan peranan yang sangat strategis dalam menentukan kapasitas untuk mengubah atau mengembangkan bisnis.

   3  Berpikir Terbuka dan Komunikasi Antara Pemimpin dan Pekerja
Struktur organisasi mungkin tergantung pada jumlah, ukuran produk atau jasa yang dihasilkan, keterampilan dan pengalaman para karyawan, staf manajerial dan lokasi geografis organisasi. Efisiensi organisasi akan tergantung pada aliran informasi, sistem komunikasi yang efisien yang berlaku dalam organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dengan didukung oleh kebijakan dan peraturan. Organisasi harus memiliki sistem yang dipahami oleh pekerja, supervisor, dan manajer. Pemimpin harus tetap berpikiran terbuka ketika berhadapan dengan bawahan dan melakukan control penuh atas berbagai tingkat sistem dan memastikan produktivitas direncanakan dan mencapai tingkat kepuasan kerja yang tinggi.

   4  Manajemen Konflik
Konflik ditinjau dari aspek kebermanfaatannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu konflik fungsional dan konflik disfungsionaal. Konflik fungsional adalah konflik yang bermanfaat dalam membantu pencapaian tujuan organisasi sehingga perlu diciptakan sendiri oleh organisasi. konflik yang terjadi dalam organisasi tidak dapat dihindari namun demikian tidak berarti bahwa konflik dibiarkan begitu saja tanpa dicari solusinya. Manajemen konflik adalah teknik yang dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan cara menentukan peraturan dasar dalam bersaing. Menstimulasi konflik yang sedang terjadi dapat dilakukan dengan cara memberikan perhargaan atas prestasi, mengadakan evaluasi terhadap kinerja secara terpenuhi, memotivasi karyawan, mengubah sistem penggajian, dan menetapkan standar kinerja. Resolusi konflik dapat dilakukan dengan cara musyawarah, campur tangan pihak ketiga, konfrontasi, tawar-menawar, dan kompromi.


Sumber:
Santoso, Eko Jalu. 2012. GOOD ETHOS 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tasmara, Toto. 2006 Spiritual Centered Leadership (Kepemimpinan Berbasis Spiritual). Jakarta: Gema Insani Press.
Busro, Muhammad. 2018. TEORI-TEORI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Jakarta: Prenadamedia Group.
Fuad, Noor dan Gofur Ahmad. 2009. Integrated Human Resource Development Berdasarkan Pendekatan CB-HRM, TB-HRM, CBT, dan CPD. Jakarta: PT Grasindo.
Ulum, M. Chazienul. 2016. PERILAKU ORGANISASI: Menuju Orientasi Pemberdayaan. Malang: UB Press.
Puspita, Weni. 2018. MANAJEMEN KONFLIK (SUATU PENDEKATAN PSIKOLOGI, KOMUNIKASI, DAN PENDIDIKAN). Yogyakarta: Deepublish.


Selasa, 26 Mei 2020

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRASWASTAAN



   1  Langkah-Langkah Penyediaan SDM
Menurut Thomas H. Stone, perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah dapay diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi. Untuk menyediakan sumber daya manusia dibutuhkan suatu perencanaan. Terdapat empat kegiatan terpadu yang membentuk perencanaan sumber daya manusia sebagai berikut.
a.       Kegiatan penyediaan sumber daya manusia (rekruitmen, seleksi, dan penempatan)
b.      Kegiatan memperkirakan supply dan demand SDM (mutasi, promosi, pensiun, mengundurkan diri, PHK)
c.       Kegiatan meningkatkan mutu SDM (diklat, training, pengembangan)
d.      Kegiatan evaluasi kondisi SDM (penilaian prestasi kerja)
Dalam membuat perencanaan SDM terdapat beberapa prosedur yang harus diperhatikan. Berikut merupakan prosedur perencanaan SDM.
a.       Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan
b.      Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM
c.       Mengelompokkan informasi dan menganalisanya
d.      Menetapkan alternative berdasarkan data yang telah dianalisa
e.       Memilih alternative yang akan menjadi rencana
f.        Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

   2  Sumber dari SDM
Untuk mengetahui sumber SDM dibutuhkan peramalan ketersediaan (availability forecast) SDM. Peramalan ketersediaan SDM adalah aktivitas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan dan dari mana sumbernya. Dalam meramalkan ketersediaan, manajer SDM akan mengamati sumber-sumber internal (karyawan perusahaan sendiri) dengan estimasi audit SDM, rencana suksesi, bagan penggantian dan sumber-sumber eksternal pasar (pasar tenaga kerja) dengan estimasi kebutuhan eksternal, analisa pasar tenaga kerja, sikap masyarakat, demografi.

   3  Motivasi dalam Kewirastaaan
Motivasi prestasi menjadi salah satu modal dasar untuk menghasilkan jiwa kewiswastaan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat dengan prestasi yang tinggi akan menghasilkan semangat kewiraswastaan yang tinggi pula. N-Ach yang tinggi akan menghasilkan banyak energetic entrepreneurs (wiraswasta yang energik) dan perkembangan yang besar dalam bidang ekonomi. Motivasi kewiraswastaan dapat ditingkatkan melalui berbagai pelatihan tentang kewiraswastaan.

   4 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dibedakan menjadi dua. Berikut merupakan pengelompokan bentuk komunikasi.
a.       Berdasarkan Jenisnya
             Ada beberapa bentuk komunikasi yang perlu diketahui yaitu
             1)      Komunikasi intrapersonal, yaitu komunikasi dengan diri sendiri
             2)      Komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi dengan orang lain
             3)      Komunikasi melalui media massa
          Perbedaan dari ketiga  bentuk komunikasi tersebut dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan oleh interaksinya.
      b.      Berdasarkan Ruang Lingkupnya

   5 Teknik Pengembangan Keterampilan
Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk lebih produktif sehingga menunjang pencapaian tujuan organisasi. Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan dibedakan menjadi dua yaitu
a.       Terknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job techniques for develoving skill)
b.      Teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill), termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan aktivitas permainan peranan (role playing activities).


Sumber :
Larasati, Sri. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish.
Abdoellah, Oekan S. dan Dede Mulyanto.2019. Isu-Isu Pembangunan : Pengantar Teoritis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rumanti, Maria Assumpta.2002.DASAR-DASAR PUBLIC RELATIONS Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo.
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2009. ENTREPRENEURSHIP MENJADI PEBISNIS ULUNG. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


ASPEK KEUANGAN



   1  Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan bagian keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk. Biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang siap dijual. Biaya produksi sering disebut dengan ongkos produksi. Perngertian biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar atau ke tangan konsumen.
a.    Komponen Biaya Produksi. Berdasarkan komponen penyusunnya, biaya produksi meliputi unsur-unsur sebagai berikut.
           1)      Bahan baku atau bahan dasar, termasuk setengah jadi
           2)      Bahan-bahan pembantu atau bahan penolong
           3)      Upah tenaga kerja tidah terdidik dan tenaga kerja terdidik
           4)      Penyusutan peralatan produksi
           5)      Bunga modal
           6)      Sewa  (gedung atau peralatan lain)
           7)      Biaya pemasaran
           8)      Pajak perusahaan
      b.    Jenis-Jenis Biaya Produksi. Penggolongan jenis-jenis biaya produksi dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut.
          1)        Biaya tetap (fixed cost)
          2)        Biaya variabel (variabel cost)
          3)        Biaya total (total cost)
          4)        Biaya rata-rata (average cost)
          5)        Biaya marjinal (marginal cost)

   2  Pengertian Biaya
Dalam ilmu ekonomi biaya adalah semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Terdapat empat unsur yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
a.       Pengorbanan. Pengorbanan yang sesungguhnya adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomi.
b.      Pengorbanan yang perlu untuk produksi. Yang dihitung sebagai biaya hanyalah pengorbanan yang perlu saja, artinya yang tidak dapat dihindarkan.
c.       Dinilai dalam uang. Semua biaya produksi dinilai dalam uang. Pengeluaran yang memang harus dibayar dengan uang sudah dengan sendirinya termasuk biaya produksi tetapi tidak dibayar dengan uang.
d.      Menurut harga pasar yang berlaku. Harga yang harus dibayar sekarang kalai membeli yang sama lagi. Penentuan besarnya biaya dalam kalkulasi harga pokok adalah harga pasar yang berlaku sekarang.

   3  Biaya Pembuatan Produk
Biaya pembuatan produk merupakan bagian dari biaya produksi. Perusahaan manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tigas kategori sebagai berikut.
a.       Bahan langsung (direct material) merupakan bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakna dalam pembuatan produk.
b.      Tenaga kerja langsung (direct labor) merupakan istilah untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.
c.       Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead) merupakan biaya yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

   4  Harga Pokok Standar
Harga adalah tingkat kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain atau uang. Harga pokok dalam pengertian ekonomi adalah keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh suatu barang dan jasa. Tujuan perhitungan harga pokok adalah sebagai berikut.
a.         Sebagai pedoman untuk menentukan harga jual
b.         Untuk menilai efisiensi perusahaan
c.         Untuk menilai barang-barang yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan ukuran uang
Harga pokok standar atau biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau ntuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah kondisi asumsi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor tertentu lainnya,

   5  Penentuan Harga
Penentuan harga jual berhubungan dengan kebijakan penentuan harga jula (pricing polities) dan keputusan penentuan harga jual (pricing decisions). Kebijakan penentuan harga jual merupakan pernyataan sikap manajemen terhadap penentuan harga jual produk atau jasa. Keputusan penentuan harga jual merupakan penentuan harga jual produk atau jasa yang umumnya dibuat untuk jangka pendek yang dipengaruhi oleh penentuan harga jual, pemanfaatan kapasitas dan tujuan perusahaan.

Sumber:
Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: Citra Praya.
Gilarso. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ramdhani, Dadan. Merida. Ai Hendrani. dan Suheri. 2020. AKUNTASI BIAYA (KONSEP DAN IMPLEMENTASI DI INDUSTRI MANUFAKTUR). Yogyakarta: CV Markumi.
Prishardoyo, Bambang. Agus Trimarwanto dan Shodiqin. Pelajaran Ekonomi SMP Kelas 2. Grasindo.
Arifin, Johar.2007. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Aplikasi Excel untuk Akuntansi Manajemen Modern. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.