1 Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi dapat ditentukan melalui proses
produksi yang diinginkan, apakah continuous
process atau intermitten process.
Pemilihan proses produksi biasanya berkaitan dengan teknologi apakah padat karya
atau padat modal. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan teknologi, yaitu:
a.
Ketepatan
teknologi dengan bahan bakunya
b.
Keberhasilan
teknologi ditempat lain
c.
Pertimbangan
teknologi lanjutan
d.
Besarnya biaya
investasi dan biaya pemeliharaan
e.
Kemampuan tenaga
kerja dan kemungkinan pengembangannya
f.
Pertimbangan
pemerintah dalam hal tenaga kerja
2 Perancangan Proses Produksi
Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan
sumber daya produksi. Sistem produksi menurut aliran prosesnya untuk
menghasilkan output dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a.
Proses produksi
kontinu (Continuous Process)
b.
Proses produksi
terputus (Intermitten Process/ Discrete
Process)
Perbedaan dari kedua proses tersebut
terletak pada lamanya waktu set up peralatan
produksi. Proses continu tidak memerlukan waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus
untuk jenis produk yang sama. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu set up yang lebih lama karena proses ini
memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang sesuai pesanan, sehingga terdapat
pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan waktu set up yang berbeda.
3 Penentuan Mesin dan Peralatan
Penetuan mesin produksi ditentukan berdasarkan diagram
alir produksi. Penentuan jenis peralatan ditentukan dengan mempertimbangkan
kapasitas dan spesifikasi peralatan. Dengan berkembangnya revolusi industri 4.0
maka peralatan dapat dirancang spesifikasi digitalisasi atau visualisasi dengan
dibantu sistem komputasi yang terintegrasi. Terdapat dua tipe mesin yaitu mesin
otomatis dan peralatan manual. Mesin otomatis digunakan untuk tahapan proses
yang membutuhkan energi dan tingkat presisi cukup tinggi. Peralatan manual
tetap diperlukan dengan pertimbangan karakteristik bahan baku yang diolah dan
juga kapasitas produksi.
4 Tata Letak Pabrik
Jenis proses produksi dapat mempengaruhi tata letak
fasilitas produksi. Terdapat dua macam tata letak dasar yaitu tata letak
berdasarkan produk (product layout)
dan tata letak berdasarkan proses (process
layout). Tata letak berdasarkan produk digunakan apabila diproduksi satu
jenis produk yang standar dan dibuat secara massal. Masing-masing unit
membutuhkan urutan operasi yang sama dari awal hingga akhir pengerjaan sehingga
stasiun kerja dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut urutan operasi
yang dibutuhkan dalam satu lintasan produksi. Tata letak berdasarkan proses
digunakan untuk proses produksi terputus dimana aliran kerjanya tidak bersifat
standar untuk semua output yang
dihasilkan. Dalam tata letak proses, pusat-pusat pemrosesan atau
departemen-departemen dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
5 Rencana Produksi
Bagian rencana bisnis yang menyangkut kegiatan
produksi atau operasi disebut dengan rencana produksi atau dikenal dengan
istilah rencana agregat. Perencanaan agregat merupakan inti dari perencanaan
jangka menengah. Tujuan dari perencanaan agregat adalah untuk mengembangkan
suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel dan optimal. Fisibel berarti
dapat memenuhi permintaan pasar sesuai dengan kapasitas yang ada, sedangkan
optimal berarti menggunakan sumber daya sebijaksana mungkin dengan pengeluaran
biaya serendah mungkin.
Sumber :
Kasmir dan Jakfar. 2003. Kelayakan Bisnis EDISI REVISI. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Arif, Muhammad. 2016. Bahan Ajar RANCANGAN TEKNIK INDUSTRI. Yogyakarta: Deepublish.
Istianah, Nur. Hilya Fitriadinda dan Erni Sofia
Murtini. 2019. PERANCANGAN PABRIK UNTUK INDUSTRI PANGAN. Malang: UB Press.
Herjanto, Eddy. MANAJEMEN
OPERASI Edisi Ketiga. Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar