Rabu, 27 Mei 2020

JIWA KEPEMIMPINAN, MEMILIKI DEDIKASI KETEKUNAN, DAYA NALAR, DAN BERPIKIR TERBUKA




   1  Mengetahui Jiwa Kepemimpinan dalam Tim Kerja yang Efektif
Salah satu ciri professional unggul yang beretos kerja terbaik dan mulia adalah memiliki jiwa kepemimpinan tinggi atau leadership. Kepemimpinan adalah kemampuan memanfaatkan kekuatan terpendam orang lain, melepas semangat pemberdayaan, dan menarik keterlibatan aktif orang lain bekerja sama dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini merupakan beberapa aspek penting dari seorang pemimpin efektif dan inovatif yang mampu menjadikannya sumber inspirasi dan mampu membangkitkan potensi anggota tim yang dipimpinnya.
a.       Memiliki visi dan misi ke depan yang jelas
b.      Terbuka terhadap hal-hal baru dan perubahan
c.       Selalu bersemangat positif
d.      Siap menghadapi tantangan dan peluang
e.       Menjadi teladan dalam sikap, perilaku, dan tindakan
f.        Menjadi sumber inspirasi bagi anggotanya
g.      Memotivasi dan memberdayakan anggota timnya
h.      Memosisikan diri sebagai pelatih atau coach
i.        Berorientasi pada hasil, bukan pada tugas
j.        Menjadi model bagi timnya
k.      Memberi penghargaan pada prestasi
l.        Menjadikan anggota timnya merasa memiliki peran penting
m.    Menunjukan komunikasi yang jelas dan positif
n.      Mempunyai empati, kepedulian, dan perhatian
o.      Mendukung kolaborasi atau kerja sama, bukan kompetisi

   2  Memiliki Dedikasi, Ketekunan dan Daya Nalar dalam Peran Anggota Tim
Dedikasi merupakan keterpanggilan, bukan lagi kewajiban melainkan kebutuhan. Dedikasi adalah cara seseorang membuktikan cintanya. Semakin kuat jiwa pengabdiannya, semakin kualah kebahagiaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa dedikasi adalah cara dirinya mengabdi dan memberikan seluruh perhatian pada amanah yang telah diterimanya.
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan yang sangat diidam-idamkan. Ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang dan mengetahui apa yang dilakukan adalah benar. Ketekunan sering juga digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan dan kesalahan yang dialaminya. Ketekunan juga dapat dipahami sebagai bentuk keuletan kerja.
Daya nalar (sense making) menitikberatkan persoalannya pada daya kreasi dan penggunaan informasi untuk mengubah atau mengembangkan bisnis maupun organisasi. Daya nalar memainkan peranan yang sangat strategis dalam menentukan kapasitas untuk mengubah atau mengembangkan bisnis.

   3  Berpikir Terbuka dan Komunikasi Antara Pemimpin dan Pekerja
Struktur organisasi mungkin tergantung pada jumlah, ukuran produk atau jasa yang dihasilkan, keterampilan dan pengalaman para karyawan, staf manajerial dan lokasi geografis organisasi. Efisiensi organisasi akan tergantung pada aliran informasi, sistem komunikasi yang efisien yang berlaku dalam organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dengan didukung oleh kebijakan dan peraturan. Organisasi harus memiliki sistem yang dipahami oleh pekerja, supervisor, dan manajer. Pemimpin harus tetap berpikiran terbuka ketika berhadapan dengan bawahan dan melakukan control penuh atas berbagai tingkat sistem dan memastikan produktivitas direncanakan dan mencapai tingkat kepuasan kerja yang tinggi.

   4  Manajemen Konflik
Konflik ditinjau dari aspek kebermanfaatannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu konflik fungsional dan konflik disfungsionaal. Konflik fungsional adalah konflik yang bermanfaat dalam membantu pencapaian tujuan organisasi sehingga perlu diciptakan sendiri oleh organisasi. konflik yang terjadi dalam organisasi tidak dapat dihindari namun demikian tidak berarti bahwa konflik dibiarkan begitu saja tanpa dicari solusinya. Manajemen konflik adalah teknik yang dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan cara menentukan peraturan dasar dalam bersaing. Menstimulasi konflik yang sedang terjadi dapat dilakukan dengan cara memberikan perhargaan atas prestasi, mengadakan evaluasi terhadap kinerja secara terpenuhi, memotivasi karyawan, mengubah sistem penggajian, dan menetapkan standar kinerja. Resolusi konflik dapat dilakukan dengan cara musyawarah, campur tangan pihak ketiga, konfrontasi, tawar-menawar, dan kompromi.


Sumber:
Santoso, Eko Jalu. 2012. GOOD ETHOS 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tasmara, Toto. 2006 Spiritual Centered Leadership (Kepemimpinan Berbasis Spiritual). Jakarta: Gema Insani Press.
Busro, Muhammad. 2018. TEORI-TEORI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Jakarta: Prenadamedia Group.
Fuad, Noor dan Gofur Ahmad. 2009. Integrated Human Resource Development Berdasarkan Pendekatan CB-HRM, TB-HRM, CBT, dan CPD. Jakarta: PT Grasindo.
Ulum, M. Chazienul. 2016. PERILAKU ORGANISASI: Menuju Orientasi Pemberdayaan. Malang: UB Press.
Puspita, Weni. 2018. MANAJEMEN KONFLIK (SUATU PENDEKATAN PSIKOLOGI, KOMUNIKASI, DAN PENDIDIKAN). Yogyakarta: Deepublish.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar