1 Mengetahui Jiwa Kepemimpinan dalam Tim Kerja yang
Efektif
Salah satu ciri professional unggul yang beretos kerja
terbaik dan mulia adalah memiliki jiwa kepemimpinan tinggi atau leadership. Kepemimpinan
adalah kemampuan memanfaatkan kekuatan terpendam orang lain, melepas semangat
pemberdayaan, dan menarik keterlibatan aktif orang lain bekerja sama dalam
sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini merupakan beberapa aspek
penting dari seorang pemimpin efektif dan inovatif yang mampu menjadikannya
sumber inspirasi dan mampu membangkitkan potensi anggota tim yang dipimpinnya.
a.
Memiliki visi dan
misi ke depan yang jelas
b.
Terbuka terhadap
hal-hal baru dan perubahan
c.
Selalu bersemangat
positif
d.
Siap menghadapi
tantangan dan peluang
e.
Menjadi teladan
dalam sikap, perilaku, dan tindakan
f.
Menjadi sumber
inspirasi bagi anggotanya
g.
Memotivasi dan
memberdayakan anggota timnya
h.
Memosisikan diri
sebagai pelatih atau coach
i.
Berorientasi pada
hasil, bukan pada tugas
j.
Menjadi model bagi
timnya
k.
Memberi penghargaan
pada prestasi
l.
Menjadikan anggota
timnya merasa memiliki peran penting
m.
Menunjukan komunikasi
yang jelas dan positif
n.
Mempunyai empati,
kepedulian, dan perhatian
o.
Mendukung kolaborasi
atau kerja sama, bukan kompetisi
2 Memiliki Dedikasi, Ketekunan dan Daya Nalar dalam
Peran Anggota Tim
Dedikasi merupakan keterpanggilan, bukan lagi
kewajiban melainkan kebutuhan. Dedikasi adalah cara seseorang membuktikan
cintanya. Semakin kuat jiwa pengabdiannya, semakin kualah kebahagiaan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa dedikasi adalah cara dirinya mengabdi dan memberikan
seluruh perhatian pada amanah yang telah diterimanya.
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai
tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan yang sangat
diidam-idamkan. Ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang
menghadang dan mengetahui apa yang dilakukan adalah benar. Ketekunan sering
juga digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui
percobaan dan kesalahan yang dialaminya. Ketekunan juga dapat dipahami sebagai
bentuk keuletan kerja.
Daya nalar (sense
making) menitikberatkan persoalannya pada daya kreasi dan penggunaan
informasi untuk mengubah atau mengembangkan bisnis maupun organisasi. Daya nalar
memainkan peranan yang sangat strategis dalam menentukan kapasitas untuk
mengubah atau mengembangkan bisnis.
3 Berpikir Terbuka dan Komunikasi Antara Pemimpin dan
Pekerja
Struktur organisasi mungkin tergantung pada jumlah,
ukuran produk atau jasa yang dihasilkan, keterampilan dan pengalaman para
karyawan, staf manajerial dan lokasi geografis organisasi. Efisiensi organisasi
akan tergantung pada aliran informasi, sistem komunikasi yang efisien yang
berlaku dalam organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dengan didukung
oleh kebijakan dan peraturan. Organisasi harus memiliki sistem yang dipahami
oleh pekerja, supervisor, dan manajer. Pemimpin harus tetap berpikiran terbuka
ketika berhadapan dengan bawahan dan melakukan control penuh atas berbagai
tingkat sistem dan memastikan produktivitas direncanakan dan mencapai tingkat
kepuasan kerja yang tinggi.
4 Manajemen Konflik
Konflik ditinjau dari aspek kebermanfaatannya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu konflik fungsional dan konflik disfungsionaal. Konflik
fungsional adalah konflik yang bermanfaat dalam membantu pencapaian tujuan
organisasi sehingga perlu diciptakan sendiri oleh organisasi. konflik yang
terjadi dalam organisasi tidak dapat dihindari namun demikian tidak berarti
bahwa konflik dibiarkan begitu saja tanpa dicari solusinya. Manajemen konflik
adalah teknik yang dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan
cara menentukan peraturan dasar dalam bersaing. Menstimulasi konflik yang
sedang terjadi dapat dilakukan dengan cara memberikan perhargaan atas prestasi,
mengadakan evaluasi terhadap kinerja secara terpenuhi, memotivasi karyawan,
mengubah sistem penggajian, dan menetapkan standar kinerja. Resolusi konflik
dapat dilakukan dengan cara musyawarah, campur tangan pihak ketiga, konfrontasi,
tawar-menawar, dan kompromi.
Sumber:
Santoso, Eko Jalu. 2012. GOOD ETHOS 7 Etos Kerja Terbaik dan Mulia.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tasmara, Toto. 2006 Spiritual Centered Leadership (Kepemimpinan
Berbasis Spiritual). Jakarta: Gema Insani Press.
Busro, Muhammad. 2018. TEORI-TEORI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Fuad, Noor dan Gofur Ahmad. 2009. Integrated Human Resource Development
Berdasarkan Pendekatan CB-HRM, TB-HRM, CBT, dan CPD. Jakarta: PT Grasindo.
Ulum, M. Chazienul. 2016. PERILAKU ORGANISASI: Menuju Orientasi
Pemberdayaan. Malang: UB Press.
Puspita, Weni. 2018. MANAJEMEN KONFLIK (SUATU PENDEKATAN
PSIKOLOGI, KOMUNIKASI, DAN PENDIDIKAN). Yogyakarta: Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar